Kinerja Simpang Bersinyal Pada Jalan Sultan Hasanuddin - Jalan Teuku Umar - Jalan Diponegoro Kota Baubau
DOI:
https://doi.org/10.5281/0cpjpc80Keywords:
Transportasi, Simpang Bersinyal, Kinerja Lalu Lintas, Volume, AntrianAbstract
Persimpangan merupakan elemen penting dalam sistem jaringan jalan, karena menjadi titik temu atau perpotongan dua ruas jalan atau lebih. Kelancaran pergerakan lalu lintas dalam suatu jaringan sangat dipengaruhi oleh pengaturan dan pengendalian pada persimpangan. Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menjadi lokasi penelitian yang difokuskan pada simpang bersinyal di Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Teuku Umar, dan Jalan Diponegoro. Jalan Sultan Hasanuddin termasuk dalam jaringan jalan primer (kolektor primer satu), sedangkan Jalan Teuku Umar dan Jalan Diponegoro merupakan bagian dari jaringan jalan sekunder (kolektor sekunder). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang bersinyal pada kawasan tersebut dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting di simpang timur, volume lalu lintas tercatat sebesar 1.072 kend/jam atau 440 smp/jam (pukul 08.00–09.00), dengan nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,495. Nilai tersebut mengindikasikan tingkat pelayanan kategori “baik”, sehingga simpang masih berfungsi dengan lancar. Namun, pada jam tersebut panjang antrian rata-rata mencapai 50 meter dengan antrian maksimum mencapai 119 meter. Dengan demikian, antrian puncak tertinggi terjadi di simpang timur.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nina Haryati, Sugiarsyah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.